Kontak Perkasa | Geliat Telkomsel Garap Ceruk Bisnis Korporat
- PT Kontak Perkasa Futures Sudirman
- Oct 6, 2017
- 1 min read

Solusi enterprise mobility menjadi hal yang tidak dapat dihindari perusahaan dalam melakukan transformasi digital, baik untuk mobilitas karyawan maupun keterlibatan pelanggan alias customer engagement. Fungsinya, antara lain untuk meningkatkan akses terhadap informasi, meningkatkan efisiensi proses bisnis, meningkatkan produktivitas karyawan, menurunkan biaya operasional, meningkatkan customer experience, dan lain-lain. Telkomsel yang tengah bertransformasi dari perusahaan telekomunikasi tradisional menjadi digital company pun coba menangkap peluang ini dengan menggelar ekshibisi MyBusiness di empat kota besar, yakni di Jakarta, Medan, Makassar dan Surabaya. Vice President Enterprise Mobile Product Marketing Telkomsel Arief Pradetya mengatakan, melalui ekshibisi ini, Telkomsel berupaya menyediakan solusi terlengkap yang sesuai dengan kebutuhan transformasi bisnis masing-masing perusahaan di era digital. "Solusi-solusi ini kami harapkan dapat membuka berbagai kesempatan baru dalam pengembangan bisnis pelanggan, termasuk dalam hal transformasi digital, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas bisnis perusahaan," papar Arief, Jumat (6/10/2017). Namun, tantangan bisnis ini cukup berat. Nilai bisnis ICT mobility untuk pasar korporat pada 2016 sebesar Rp 14 triliun. Memang tidak sebesar non-mobility yang digarap Telkom sebagai induk usaha senilai Rp 86 triliun. Menurut Arief, Telkomsel ingin lebih dikenal bukan sebagai perusahaan telekomunikasi konsumer, tapi juga terdepan di solusi. Saat ini layanan connectivity di MyBusiness Telkomsel masih mendominasi, yakni 90%, sedangkan di solusi baru 10%. Targetnya, pada 2021 porsi solusi meningkat menjadi 35% Saat ini MyBusiness telah dipercaya oleh lebih dari dua juta pengguna di seluruh Indonesia dari berbagai bidang industri, misalnya seperti otomotif, perbankan, manufaktur, migas, dan lainnya. Pelanggan korporat Telkomsel juga didukung koneksi jaringan seluler dengan lebih dari 146.000 base transceiver station (BTS) di seluruh Indonesia, termasuk 96.000 BTS broadband berteknologi 4G dan 3G.
Commentaires